Childish? itu pilihan?
Sudah beberapa minggu ini kata-kata yang merajuk pada judul
di atas selalu terngiang-ngiang dalam benak saya. Hehe Maklum saja, kepribadian
yang satu ini sulit saya imbangi sejak dulu. Bukannya antipati terhadap orang
yang memilki kepribadian seperti ini, tetapi saya hanya kurang nyaman saja.
Sepertinya kurang pas apabila tidak bisa menempatkan waktu yang tepat dimana
kita harus bermanja-manja dan bersikap seolah seperti anak kecil, terlebih umur
sudah tidak bisa dikatakan abg lagi. J
Nah, setelah saya mencari beberapa artikel terkait dengan si
childish ini, menurut sumber terpercaya, berikut untuk mengenal ciri-ciri sifat
seseorang yang kekanak-kanakan, antara lain;
1.
Sifat manja dan egoismenya sangat tinggi.
2.
Selalu memikirkan diri sendiri.
3.
Tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang
telah dilakukan atau yang sudah menjadi kewajibannya.
4.
Selalu mengeluh tentang sesuatu yang membuatnya
repot atau membuatnya tidak nyaman.
5.
Hidup dengan dunia yang diimpikannya dan tidak
menyadari dunia disekitarnya.
6.
Selalu
berpangku tangan sehingga menjadi benalu bagi teman atau keluarganya.
7.
Mudah marah.
8.
Selalu
merasa dirinya sempurna dan tidak mau kalah dengan orang lain.
9.
Sering merasa iri dengan orang lain.
10.
Memiliki impian yang diinginkan tapi malas untuk
menggapainya.
11.
Selalu ingin bersenang-senang didalam hidupnya.
12.
Plin-plan dan tidak berpendirian.
Menurut saya, setiap orang pasti memiliki sifat kekanak-kanakan,
hanya saja penempatan waktu dan tempat harus diperhatikan, lagi pula tidak
setiap orang bisa menerima sifat kekanak-kanakan kita. Sifat kekanak-kanakan
yang kita miliki mungkin tidak seperti beberapa hal yang disebutkan di atas, tetapi
apa salahnya kita sedikit memberi perhatian lebih sebagi bahan instropeksi
diri. Enggak baik juga kan kalau kita sampai dijauhi orang-orang di sekitar
kita karena sifat kekanak-kanakan yang sedikit berlebih porsi? J Banyaknya kerugian bagi
orang yang memiliki karakter yang berlebih porsi ini tergambar dalam kehidupan di
sekitar kita. Dan apakah kedewasaan menjadi solusi? Apakah wajah yang semakin
menua masih akan diiringi si childish yang berlebih porsi?
Menurut Islam seseorang dikatakan baligh apabila seseorang
tersebut sudah mengalami haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki.
Tentu saja masa seseorang untuk mencapai akil baligh, berbeda satu dengan
lainnya. Dewasa berarti matang. Baik matang secara biologis, maupun secara
psikis.Sehingga bisa dikatakan tidak perlu menunggu tua untuk menjadi dewasa.
Karena kedewasaan tidak selalu beriringan dengan berkurangnya usia.
Gambaran di atas tentu saja tidak gambaran mutlak seseorang
dikatakan dewasa. Ya, menjadi dewasa membutuhkan proses, dari hati(niat) hingga
bentuk konkrit dalam prosesnya. Saya yakin dewasa menjadi pilihan saya. Berikut
beberapa ritme yang sedang saya jalani sebagai proses usaha saya mencapai label
dewasa.
- Bersyukur.
- Mengeluh (bole) tapi JANGAN sampai terucap di mulut dan BUANG segera pikiran/perasaan tersebut jauh-jauh, SEGERA.
- STOP negative thinking.
- Banyak bergaul dengan orang yang lebih dewasa sebagai penambah wawasan.
- Tak ada salahnya bertanya kepada orang lain tentang keburukan diri kita. (sebagai masukan dan bahan instropeksi diri).
- Banyak membaca. (bahan bacaan seseorang terkadang dapat mempengaruhi pola pikir orang tersebut)
- Semangat.
Tujuh poin yang saya sampaikan di atas merupakan beberapa poin
dari sekian banyak tahapan untuk menjadi seorang yang berkepribadian dewasa. Bagi
saya, Yesterday was a lesson, Today is a blessing,
and tomorrow is a goal. So, apakah childish masih menjadi pilihan? tentu
saja TIDAK.
Komentar
Posting Komentar