Attitude (way of thinking or feeling)

"Some people come as blessing, some others as lessons."

Quote yang bagus kan kan kannnnn. :P 

Nah, berhubung gue sekarang ini lagi sibuk mengamati dan belajar tentang karakter orang berdasarkan akun sosial media yang dia punya, gue mau nulis apa yang gue tahu berdasarkan eksperimen gue. Tapiiiiii jangan ngarep banyak hal dulu ya karena bisa jadi apa yang gue pikirkan berbeda dengan apa yang lau pada pikirkan. Maksudnya ya mind set kita beda gitu. Tapi teteeeppp, lumayanlah buat diresapi apa yang gue tulis ini. (bc: gue maksa) hahahaha 

Di sini gue membatasi objek eksperimen gue, dan terpilihlah perempuan berstatus seorang muslim menjadi kandidatnya. 

Jujur aja ya, gue rada gedeg ama orang-orang terlebih seorang muslimah yang suka ngumpat di media sosial yang dia punya. Terlepas dengan apa yang dia lagi hadepin, menurut beberapa artikel terpercaya yang pernah gue baca, hal tersebut malah mengakibatkan banyak efek buruk, bahkan penculikan. Lho kok bisa???? menurut gue sih bisa aja, namanya orang, terus tau kalau kita lagi sedih atau marah misalnya, dengan gampangnya dia menawarkan pertemanan dengan embel-embel 'teman curhat', terus kopdar, dan waalllaaaa "selamat kamu diculik." Enggak mau kan kayak gitu kejadian. 

Belum lagi kalau kita suka ngeluh atau curhat di medsos yang kita punya, keliatan banget kalau kita enggak punya Allah, tempat sebaik-baiknya semua keluhan kita didengar dengan rahasia, bisa juga keliatan banget kalau kita kesepian dan enggak punya temen. (Sedih gue, tepok apa aja) :P

Menurut gue nih ya, orang tua juga bisa jadi solusi terbaik setelah Allah buat dengerin keluh kesah kita. Orang tua kita kan tahu (kekurangan-kelebihan) kita banget dari kecil kan, nah insyaAllah bakalan kasih saran buat kita apa yang harus kita lakuin.

Nah, khususnya bagi seorang muslimah kayak gue (gue pun belajar), malu ah kalau suka melampiaskan semua apa yang kita rasa ke semua media sosial yang kita punya, dan Islam tidak mengajarkan hal demikian. Apa pun masalah dalam hidup lau, hukum pertama, kedua, ketiga dan seterusnya adalah Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Libatkan Allah meski hanya perkara sandal jepit lau rusak, seperti yang dicontohkan oleh sebaik-baiknya pemberi contoh, Rasullah saw. 

Have a good manner is a choice.

Caranya??? Kebetulan gue kemarin nemu artikel yang cucok boooo, terinspirasi dari hijabalila.wordpress.com. Ini tulisan sengaja enggak gue edit karena menurut gue tulisan dari awal ampe akhir ngena banget. jleeebbbbb

How to be an elegant muslimah


  • Dear, sejak zaman nabi Adam, sudah diajarkan loh bagaimana berkata yg baik, sopan dan penuh penghormatan.
  • Di era twitter sekarang, karna dunia seperti sudah kita genggam, kadang ga ke kontrol nih, apa2 di update, ngeluh dikit dijadiin status.
  • Ada juga yg mulai bangun tidur, makan, sampe tidur di update di twitter. Pernah mikir gak, seberapa penting sih itu untuk orang lain?
  • Kebanyakan, sebelum makan bukannya berdoa malah foto makanannya dulu, belum di edit dulu di instagram. Kapan makannyaaa? :P
  • Yang lebih memprihatinkan, kalo twitter dijadiin media ngomongin orang, pamer ini itu, atau sudah jelas2 salah malah ngajak debat..
  • “Barangsiapa yang menjamin bagiku (bisa menjaga) lisan dan kehormatannya maka aku jamin baginya surga.” (Muttafaqun alaihi)
  •  Sekarang, coba resapi.. seberapa pentingkah informasi tentang kita untuk orang lain? Diganti tweet kebaikan aja yuuk..
  • Saat ngetwit marah atau mengeluh, kita sudah menebar energi negatif. Saat ngetwit pamer, mungkin ada yg sedih dan terluka, mungkin.
  • Kita tak bisa mengontrol apa yg akan orang lain katakan dan pikirkan, tapi kita bisa menjaganya menjadi baik dimulai dr menjaga perilaku
  •  “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. (Bukhari dan Muslim)
  •  Manfaatkan kata-kata untuk kebaikan, bayangkan pahala yang mengalir jika orang-orang membaca dan mengikuti kebaikan yg kita sampaikan
  •  “Temenku bilang aku sok alim gara2 ngetwit yg islami”. << Berdoa aja ya, semoga Allah bukakan pintu hati dan pikirannya.
  •  Apa yang kita katakan adalah cerminan diri kita, seberapa berkualitas kita terlihat dari apa yang kita ucapkan.
  • Dewasa adalah ttg mengendalikan diri. Kalau sedikit2 maunya ngeluh, maunya pamer, maunya ngomongin orang, diperiksa lagi deh umurnya :’)
  • Menjaga isi tweet bukan tentang pencitraan, lebih dari itu untuk menjaga ketaatan kepada Allah, menjaga lisan untuk tetap baik
  • Think before you post. Pikirkan dulu ini: Pentingkah? Bermanfaatkah? Merugikan orang lain kah? Atau hanya untuk kesenangan sendiri?
  • Twitter bukan tempat curhat. Hanya Allah tempat curhat yg paling aman, rahasia terjaga rapih, bonus solusi dan perlindungan juga kan :) 
  • “Sesungguhnya aku mengeluhkan keadaanku dan kesedihanku hanya kepada Allah,“ (Qs. Yusuf: 86)
  • Mengeluhkan penderitaan HANYA kepada Allah SWT adalah bagian dari kesabaran.
  • Kebanyakan pakai tanda seru juga bahaya, bisa ditangkep beda sama orang lain. Sedangkan jodoh kita aja masih tanda Tanya #eh :P
  • Bisa jadi orang yang akan menerima kita kerja atau memilih kita menjadi pasangannya, menilai dari isi tweet kita. Nah, dari skrg DIJAGA.
  • “Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya, apabila ingin berbicara maka ia katakan, namun bila membahayakan maka ia diam.”
  •  Twitter bukan tempat narsis tiada ujung, tapi tempat berbagi kebaikan, menebar semangat dan saling mendukung.
Taddaaaa, sudah membaca dan meresapi??? silakan dipilah-pilih kira-kira bagian mana dari diri kita yang perlu kita perbaiki. Yang nulis blog ini kira-kira gimana ya? Tenang saudara-saudara, gue juga punya salah banyak, dosa banyak, gue juga bakalan terus memperbaiki diri kok, jadi kita jadi baiknya barengan. hehehehe #salaman

Well well well. Cukup sekian dulu yeee, semoga bermanfaat, wassalam. :)))))





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer